Rabu, 08 Desember 2010

koridor.

Koridor kampus,,
Koridor kampus,,

Teringatku pada tempat itu.
Tempat penuh kenangan.
Saat mata bertegur sapa.
saat jantung berdegup kencang.
Saat mulut seolah bisu.
mulut ini.
Badan ini.
Terpaku kaku.

Serasa mati rasa.

Sinar binar cahaya di matamu
Hangat senyum di bibirmu
Harum parfum di tubuhmu
Membuatku tak berdaya
Tak bergerak.
Ingin ku pingsan saja di tempat itu saat itu.

Sepatah kata,
2 patah kata.
kita bertegur sapa.
walau hanya sekejap; aku bahagia.


(September, 2010)
.

lorong waktu

Aku ingin berjalan di lorong waktu.
Waktu; saat,
dimana tawa belum membeku.
Putih belum menghitam.

Aku ingin berjalan di lorong waktu.
Waktu; saat,
Mentari masih akan selalu bersinar di pagi hari
Sang pelangi pula selalu memamerkan 7 warnanya.

Aku ingin berjalan di lorong waktu.
Waktu; saat,
Cermin belum ternoda oleh debu2 jalanan.
Bunga2 mekar bersemi indah hiasi kebun.

Aku ingin katakan,
Bahwa,
Aku rindu berjalan di lorong waktu.

Sabtu, 30 Oktober 2010

where is a love??

engkau pagi; aku rindui.

aku katakan senja : cepat gulirkan waktu menuju malam,

agar ku terlelap,

hingga esok pagi cepat menyapa --- aku menanti.

burung2 kan bangunkan aku dengan nyanyian2 merdunya.

matahari pula bangunkan aku dengan sinar hangatnya.

awan tersenyum,

langit pula ceria menatap,

seolah berkata : "selamat pagi"


namun,
di manakah engkau cinta di pagi hari?

belum jua kutemui; engkau yang satu itu.

cahaya oh cahaya.

setitik cahaya kutemukan dalam gelap ini.

aku bahagia.

(sungguh) tak terhingga.

cahaya; yang selama ini kucari,
begitu sulit kutemui,

akhirnya, kudapati.

walau hanya setitik saja ---
tapi aku bahagia.

tak kan kubiarkan ia meredup.

kan kujaga ia dengan tulus.


31 Oktober 2010. 11.58 AM

for my lovely motherrr

ibuku--

ibu yang hebat.

tak kenal lelah; engkau menjagaku

sejak di kandungan, hingga

kini tumbuh dewasa.



ibuku--

ibu yang hebat.

seperti air; engkau; menyejukkan hati.

sepertti cahaya; engkau; menyinari hari-hari.



sungguh,

engkau obat pelupur lara.

kasih engkau tulus (tak terhingga)

tak mampu daku membalas.

sekalipun dengan emas berlian.



hanya ini yang bisa kupersembahkan

untukmu, ibu.



hanya sebuah puisi

yang kacau balau dalam isi.

tahu dan tempe

Tahu dan tempe


Kita bagaikan tahu dan tempe yang tak dapat dipisahkan, kawan.

Kamu tahu? Aku tempe

Atau,

Aku tahu, kamu tempe?

Sederhana.

Kita sebagai penghias nasi

Penyempurna makan2 siang

Atau,

Makan pagi, makan malam pun juga?

Sederhana.


namun,

"bisakah kau temu jawabannya?"


31 Oktober, 2010. 12.54 PM

Sabtu, 23 Oktober 2010

love in one hand *heh? bener teu nya?? ngasal.com.

gimana ya rasanya kalo kita suka sama cowo yang kita tahu bahwa pada kenyataannya, kita tuh ga mungkin bisa miliki atau dapetin dia, dan dia hanya berada dalam angan-angan atau khayalan kita aja, mengganggu hari-hari kita, merusak mimpi-mimpi indah kita, menjadi bayangan semu .. pasti rasanya nyeseuk pisaaaaann!!
itulah yang terjadi pada diri gw saat ini,, suka sama cowo tapi pada kenyataannya gw rasa dan gw menyadari bahwa gw ga mungkin bisa dapetin dia. boro-boro bisa jadi miliknya, "to be close with him" aja kayaknya tuh cuma ada dalam khayalan dan mimpi gw doank *kasihan amat, nasib-nasib.
kadang gw agak ngiri tuh sama salah satu temen gw yang bisa deket sama cowo yang gw suka itu, coba gw bisa kayak gitu ya,, pasti rasanya seperti terbang melayang-layang ke langit ke tujuh *wkwkwk lebay.com.
iya tapi apalah daya "it's just my dream". gw sama dia sepertinya tuh terlalu jauuuuuuuhh banget bagaikan langit dan bumi yang takkan mungkin bisa bersatu,,halah! . gw juga ga tau kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul begitu aja, datang tak dijemput pulang tak diantar *lho kok kayak jelangkung aja??
yang pasti yang ada di benak gw saat ini cuma hilang-hilang-hilang, lenyap-lenyap-lenyap. gw pingin perasaan ini hilaaaang, lenyap dari diri gw karena perasaan ini bener-bener buat gw menderita.
pernah suatu hari gw curhat sama temen gw. dia kaget. "lho?? kok lo bs suka sama dia? gmn ceritanya??". itu kata-kata dia dengan ekspresinya dia begitu mendengarnya. dan kata dia ambil hikmahnya aja dan suka sama cowo itu jangan diambil pusing,, hmmm,, hikmah ya?? hikmahnya apaan ya?? ada gitu??.
ya pokoknya mah gw berdoa dan meminta sama Allah: "kalo dia yang terbaik buatku, dekatkanlah. tapi kalo dia bukan yang terbaik buatku, jauhkanlah dan buatlah perasaan ini hilang, lenyap dari diri ini". Amin. begitulah.


sebait kata untuknya:
*izinkan aku mencicipi hangatnya senyummu --- seteguk saja?

Kamis, 21 Oktober 2010

persimpangan, I'm in love

persimpangan pertemukan aku dengan angin.

kami bertegur sapa;

walau hanya sekejap;

namun ku bahagia.

kurasakan semilirnya menerpa lembut pada wajahku.



sayang,

tak dapat ia ku genggam.

ia lekas berhembus begitu saja --

berlalu.



selamat jalan kembali, angin.

semoga (kuharap) kita bisa bertegur sapa kembali --

di sini - di persimpangan.

slm kerinduan

ku titipkan salam ini,

untukmu.

melalui burung camar; yang terbang di langit

saat mentari pamerkan sinar.



ku titipkan salam ini,

untukmu.

melalui semilir angin pagi; yang berhembus

terbangkan setiap dedaunan hijau.



salam ini,

salam kerinduan,

untukmu.



nb : yang selama ini tersembunyi di balik semak-semak hatiku.

Minggu, 18 Juli 2010

hoalah!

Diantara sejuta bintang,
Hanya satu bintang
Yang cahayanya memukau.

Itulah bintang yang sangat indah memikat!
Menerangi gelap malam yang pekat.

Ingin sekali daku menyentuhnya
Tapi apalah daya tangan tak sampai!
Menunggu ia jatuh?
Mungkinkah?
Walau jatuhpun,
Tak kan pernah sampai ke pangkuan daku.

a feeling

Pagi yang segar
Tanpa sinar.
Burung-burung harapan
Menari-nari di langit luas.

Kusiul satu burung
Tuk hampiriku.
Kuceritakan padanya

Tentang; perasaan ini
perasaan sesak dalam dada
perasayaan yang menyayat nadi
perasaan; di mana kerongkong berasa tercekik!


Sungguh,
Ingin kubuang ia ke sungai
Biarkan mengalir ke lautan
Lalu ke samudera.

Biarkan ia ditabrak oleh kapal tank baja besar!
Lalu hancur berkeping-keping

Dan biarlah,
Biarlah kepingan-kepingannya
menjadi santapan ikan-ikan hiu di situ.

sajak rindu

Sajak rindu;
terlantun dari mulutku untukmu.
Namun,
Kau!
Tak pernah mendengar.
Telingamu selalu tertutup oleh kapas mimpimu sendiri.

Tak pernahkah kau melihatku, barang sedetik saja?
Sepertinya,
Matamu pun tertutup oleh kain harapanmu sendiri.

(Mungkin)
Aku yang terlalu ‘bodoh’
Yang tak henti-henti melantunkan sajak rindu untukmu.
Sementara,
Kau!
Di sana; tak mendengar.

Sepertinya,
Aku harus berhenti
Sebelum kerongkonganku menjadi perih dan kering.
Perasaan ini menampar-nampar wajahku.
Hatiku pun terbalut cemas setiap tak lihatimu.

Setiap saat kulantunkan nyanyian rindu untukmu.
Namun, kau tak mendengar!
Kupikir,
Telingamu tertutup oleh kapas mimpimu sendiri..

Tidakkah kau melihatku, barang sedetik saja?
Kupikir,
Matamu pun tertutup oleh kain harapanmu sendiri.

Lantas,
sampai kapan?
Sampai kapan kulantunkan nyanyian rindu untukmu?
Sementara,
kau di sana tak mendengar!
Apalagi melihatku.

(Mungkin) sudah saatnya aku hentikan
Hentikan bernyanyi rindu untukmu.

nafas baru

Aku ingin memiliki nafas baru.
Nafas baru,
Dimana hidung tak penuh debu.

Nafas yang tak kan pernah menyesakkan dada.
Nafas yang tak kan pernah meninggalkan perih di hati.
Sementara,
Nafas lama akan ku buang!
Atau,
Ku simpan saja dalam lemari kenangan?

Karena ia sudah tak layak lagi dihela dan dihembus.
Karena ia sudah mengering,
Sulit untuk dihela dan dihembus – kerongkongan menjadi perih.
Sementara,
Nafas baru akan kujaga.
Kan kujaga ia dengan tulus.

saksi bisu

Ini dinding kamar menjadi saksi.
Ketika aku tersenyum
Ketika aku menangis
Namun, ia bisu.
Ia tak kan ceritakan pada siapapun tentang apa-apa yang aku rasakan.

Dinding kamar ini adalah saksi bisu?.

what a beautiful night!

Ada apa dengan ini langit malam?
Ku lihat indah 2 titik cahaya memancar dari langit malam; gelap gulita.
Cahaya bulan sabit
Cahaya 1 bintang (tepat di samping bulan sabit!)

Ku salah.
Ku pikir, bulan tak kan lagi mau memamerkan cahayanya pada ini malam di gelap gulita.
Ku pikir pula, bintang juga tak kan lagi mau nampak pada ini malam di gelap gulita.
Namun,
Ku pikir, ternyata ku salah.


@gerlong 14 Juli 2010 (malam hari)

lebah 2

Lebah..
aku suka cara kamu terbang..
aku suka cara kamu menari..
berputar-putar..

tapi..
aku tak ada keberanian untuk mendekatimu.
aku takut tersengat olehmu.

“seperti kucing malang yang telah engkau beri sengatanmu itu..
pasti rasanya perih sekali” (itu aku).

aku tak berani mendekat.
aku hanya bisa mendengar suara getaran dengungmu itu.

lebah, I’m loving you..

lebah 1

lebah,
ketika kau tampakkan dirimu di hadapanku
kau terbang melintas di depan wajahku
dengan suara getaran dengungmu
yang seakan memekakkan telingaku!

tiba-tiba,
kau menyengatku.
begitu saja,
tanpa rasa berdosa,
kau pergi.
meninggalkan sengatanmu di tubuhku.

rasanya perih!
aku tak tau bagaimana bisa menghilangkan sengatanmu ini.
Berbagai cara telah aku lakukan.
Mencuci dengan air doa; salah satunya.
tapi,
tetap saja tak mau hilang.
bekasnya semakin membesar.

perih pun semakin merajai hati.
tangis pun semakin menjadi-jadi.

namun,
terus dan terus,
ku lantunkan doa kepadaNya.
semoga sengatanmu bisa hilang
dan tak kan kurasakan perih lagi.



“Ketika wajah sedang ditampar oleh keadaan situasi
dan perasaan yang sedang mencabik-cabik batin.”

separuh saja

Dimana aku bisa menemukan kasih?
Dimana aku bisa menemukan sayang?

Aku sudah lelah.
Lelah mencari.

Ntah!
sudah berjuta'juta tempat, ku cari.
tapi tak jua kutemukan.
Sampai ke ujung2, ke semak2 belukar.
tapi tak jua kutemukan.

Berjumpa dgn'mu sekali itu.
ingin aku menemukan separuh saja dari semak2 hati'mu.
walau hanya separuh,
sudikah separuh itu kau beri untuk'ku?

mimpi dan harapan

kutunggu malam seribu bintang
dimana kemilau-kemilau cahaya terbentang
di langit luas (saat itu).

kutunggu.
semoga itu terjadi dan jadi nyata

takkan ada peri lagi di hati
takkan ada duka yang melanda
takkan ada pikiran yang berkecamuk
takkan ada keresahan di jiwa.

semoga itu terjadi dan jadi nyata
tentang mimpi itu.
harapan itu.
yang selama ini aku pendam
dalam diam.

lupakan semua

Mungkin bagimu aku cuma anak kecil.

Anak kecil yang tak tahu apa-apa soal cinta,
(ya itu benar)

Anak kecil yang belum pernah merasakan asam manis pahitnya cinta
(ya itu benar)

Anak kecil yang belum pernah terbakar api cinta
(mungkin).
Tak ada pengalaman
(mungkin).

Mungkin pula aku ini hanya dianggap angin olehmu

Angin yang menerpa-nerpa tanpa meninggalkan jejak.
Angin yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang.
Angin yang tak bisa dirasakan.

Angin yang begitu saja berlalu
tak ada kesan.

jadi,
mungkin,
sudah saatnya
aku lupa,
lupa akan waktu aku melihatmu
lupakan semua mimpiku
redupkan cahaya lilin yang kupegang di tanganku ini
dan lupakan semua.

kan kujaga ia

Titik cahaya itu kutemukan dalam gelap ini
Jangan sampai ia meredup lagi, ya Tuhan.
Ku tak ingin
Dan tak kan biarkan.
karena
Inilah,
Inilah yang kuharap
Aku bisa melihat indah cahaya itu
Walau hanya setitik saja.
Ku tak ingin ia meredup lagi, ya Tuhan.
Kan kujaga ia dengan tulus,
Tak kan kubiarkan ia meredup lagi.
Tak kan.

penantian 2

Musim hujan telah berakhir
Kini
Tak bisa kunikmati lagi hujan
Dan pelangi tak terbentang
rupanya

(Padahal aku menanti itu)

Musim hujan telah berakhir
Kini
Tak bisa kunikmati lagi hujan

Saat ini hanya penantian.

penantian 1

Semua,
Berakhir
Usai
Selesai
Hilang

Tak ada lagi wajah
Tak ada lagi senyum
Tak ada lagi tawa renyah yang dapat kunikmati

Tak ada lagi
Hilang

Hanya penantian saat ini.

minta cahaya

ruang terang; nan jauh di sana.
tak sampai daku.
menyentuhpun, tak mampu.
merasakan ada di ruang itu,
sungguh, nikmat yang tak terhingga

ku nanti
ku nanti
dan menanti.

sungguh,
daku tak ingin berada di ruang gelap ini.
beri daku cahaya
sedikit saja untukku
tak apa

ku rindu cahaya itu.
teringat masa-masa silam; saat putih belum menghitam
saat cermin tak berdebu.

semua terlewat.

cahaya padam.
cermin berdebu.
bahkan daku tak bisa melihat bayangan sendiri.

gelap..
di sini..

beri daku cahaya.
sedikit saja.

bolehkah ya Tuhan?

kemarilah

hai!
kau di sana!
sedang apa kau,
di bukit tua itu?
tidakkah kau lihat aku di sini, di bawah?

ayo!
turun!
aku menunggumu!

ckckck..
tak berpaling juga kau padaku.
padahal sudah ku lontarkan suaraku ke sana
pake "TOA"

kau juga tak peduli!
kau tetap tak peduli!
masih asyik di bukit tua sana.

lelah.
lelah menunggu.
hanya ditemani rumput-rumput liar di sekelilingku.
ditemani setangkai bunga mawar berduri.

eh tiba-tiba hujan turun.
nasib.. nasib..
lekaslah ku pergi dari sini.

jangan main luka

luka.
jangan bermain dengan luka
bila tak ingin terluka.

kau terus mainkan lukamu
hingga kau terus terluka.

berdarah!
rusak!
hancur!

luka itu terus menjadi luka.
kapan selesai?
kapan tak ada luka?
hilang?
kapan hilang?

kapas tutupi
jangan buka.
biarkan ia mengering

seperti nasi,
menjadi basi!

nyanyian sajak

kau datang padaku
tanpa bisik; sedikitpun.
lalu,
begitu saja berlalu.

aku terpaku kaku
saat kau dekatiku; dalam nyata!
lalu,
begitu saja berlalu.

untuk sekian kali,
ku nyanyikan sajak
bersama burung-burung harapan.

lelap ku bermimpi,
lelah ku menunggu; jadi nyata!
sementara kau,
di sana!

tak peduli
tak mendengar;
nyanyian sajakku.


matamu tertutup oleh kain mimpimu sendiri.
telingamu tertulikan oleh bising harapanmu sendiri.
sementara aku,
di sini!

masih menyanyikan;
sajak untukmu.

a feeling

aku ingin mengadu pada langit malam yang terbentang tanpa bintang
tentang perasaan yang berliter-liter aku pendam.

perasaan yang mencakar-cakar dinding hati.
perasaan yang mengikis akar-akar di pikiran.
perasaan dahsyat yang berbahaya.

aku ingin mengadu pada deru angin yang berdebu
tentang perasaan ini.

perasaan sia-sia..
ingin ku lepas
ingin ku buang
ingin ku bakar

biar menjadi abu!!

ladang hati

di saat ladang hati ini kosong
kamu datang menanam tanaman di ladang ini
kamu beri hama pada tanamanmu
sampai membuahkan perih yang tak ku mau

aku ingin mencabut tanaman luka itu
sampai ke akar-akar yang terdalam
namun sulit,
begitu sulit..
walau aku tarik sekuat tenaga
tapi itu tak mau melepas..

just enough!

cukup.
ini yang terakhir.

ku tak ingin terulang lagi
untuk yang ke sekian kalinya.

berharap menggenggam hujan yang turun dari langit sana.
berharap bisa menyentuh bulan di langit sana.

cukup..
ini yang terakhir.
yang membuat hati terpelintir.

perih..
ingin lenyap..
semoga.

siapa gerangan

siapakah gerangan di sana:
yang tiba-tiba dating;
mengetuk-ngetuk pintu ruanganku
minta dibukakan oleh ku.

siapakah gerangan di sana:
yang tiba-tiba membawa panah
dan dia melontarkan panah itu
menancap pada dinding ruangan hati.

siapakah gerangan di sana.?

bertanya-tanya

Aku bertanya-tanya dalam kegelisahan hati mengenai:
apa yang ada dalam setiap sujudku,
setiap dzikirku,
setiap doaku,
pada setiap gerakan jungkir balikku di hadapanMu, yang mungkin tak guna
Apakah aku masih pantas mengharapkan surgaMu?
Walau setiap air mata yang jatuh mencium permadani ini
Pada setiap malam2 sunyi yang mendekati fajar menyingsing
Bisakah aku mendapatkan ruanganMu: yang indah dan harum walau hanya sebagian kecil yang tersisa?

Aku bertanya-tanya dalam perasaan yang bercampur aduk dengan kekacauan mengenai:
Apa yang aku perbuat di dunia
Dengan telingaku
Dengan mataku
Dengan mulutku
Dan dengan seluruh anggota tubuh ini
Yang mungkin aku gunakan tak sesuai dengan ridhaMu
Apakah masih pantas aku mengharapkan surgaMu?
Bisakah aku mendapatkan walau hanya sebagian ruangan yang tak terpakai.

aku menyadari cahayaMu yang redup untukku
Izinkan ku pinta Kau untuk memberikan cahayaMu
Berilah aku cahayaMu
agar bisa menerangi kegelapan yang ada di ruangan hati ini..
Berilah aku cahayaMu..
Masih bisakah aku mendapatkan cahayaMu?
Atau cahayaMu tidak akan pernah menyala lagi untukku?

hujan bulan Mei (2)

ini bulan saat langit mendung
dan petir menjerit.
dari balik kaca jendela, ku nikmati hujan
dan aku bahagia.

tak pernah kurasakan hujan di luar sana, tak pernah kurasakan dinginnya.
ku hanya menikmatinya dari balik kaca jendela.
kata hati ku ingin bermain dengannya
namun tersadar, aku akan sakit.

inilah hujan di bulan Mei.
hujan di bulan Mei, mungkinkah di bulan Juni aku juga bisa menikmatimu
mungkinkah pelangi akan terbentang di langit setelah kamu mereda.
atau
aku hanya menikmati hujan yang tak kan menampakkan pelangi setelahnya.

hujan bulan Mei (1)

ini bulan dimana aku hanya bisa menikmati pemandangan dari balik kaca jendela
sementara di luar sana: langit mendung.
cuaca dingin.
tubuhpun bisa menggigil.
hujan tak henti-hentinya mengikis batu jalanan
sesekali kilat nampak oleh mata, lalu petir menggelegar
kapan hujan mereda?
kapan pelangi akan terbentang di langit?
kapan langit menjadi cerah?

ini bulan dimana hujan masih mengguyur bumi
dan sampai detik ini,
menunggu hujan kapan mereda.
atau nikmati saja hujan di bulan ini.

mau lari kemana?

kemanapun pergi.
entah pergi ke hutan
maupun pergi ke pantai
dia akan tetap bisa menemukan.

kemanapun bersembunyi
entah bersembunyi di balik pohon besar yang menjulang tinggi
maupun bersembunyi di balik batu karang yang paling besar
dia akan tetap bisa menemukan.

kemanapun pergi
kemanapun bersembunyi
dia akan tetap bisa menemukan
sekalipun bersembunyi di balik selimut tebalpun
walau berlari sekencang-kencangnya
dia akan tetap bisa mengejar.

mau kemana lagi, lari?

what I should do?

aku ingin katakan pada angin malam bahwa aku merindukannya
seperti malam yang merindukan bintang.

mungkinkah angin malam akan memberi saran kepadaku : "what I should do"
atau
angin malam hanya akan berhembus begitu saja menerpa wajahku.

aku ingin katakan pada bulan Mei tentang perasaanku.
perasaan yang berliter-liter aku pendam di dalam sebuah galon yang hampir retak.

mungkinkah bulan Mei akan memberi saran kepadaku : "what I should do"
atau
bulan Mei hanya akan sunyi sampai awal bulan Juni.



*when I was missing someone, and I lost him for several days. 21 Mei 2010.

cinta pahit

kapan..
kapan aku bisa minum teh manis?
sampai kapan aku terus minum kopi yang rasanya pahit ini?
walau ditambah gulapun, tetap saja rasanya pahit.

bagaimana ini..
rasanya pahit..
tapi mengapa aku terus meminumnya?
mengapa aku tak buang saja kopi ini
lalu beralih minum teh manis..

tapi tak kutemukan teh manis di mana-mana
yang kutemukan hanyalah kopi, kopi dan kopi..
dan aku terus meminumnya
padahal aku tahu rasanya itu pahit..
tapi..
entah mengapa..
dan sampai kapan?

"ketika cinta itu terasa pahit" 20 Mei 2010

cat and bee

bisakah seekor kucing dan lebah bersatu?
kucing yang kerjaannya tidur, makan, maen - tidur, makan, maen.
sebaliknya, lebah yang mempunyai semangat bekerja menghasilkan madu.

bisakah seekor kucing dan lebah bersatu?
apakah mungkin? "I'm not sure"
bisakah mereka bermain bersama?
bisakah mereka dekat?

tanyakan saja pada rumput-rumput liar yang bergoyang
atau gunung-gunung yang tegak berdiri disana
atau..
tanyakan saja pada pohon-pohon besar yang menjulang tinggi..

mereka akan membisu..
"say nothing" *krik..krik..krik.
atau..
mentertawakan jenis pertanyaan ini "hahahahah"

hmmm..
hanya batin yang bisa menjawab:

"sadarlah.. kucing dan lebah takkan mungkin bersatu"


*this poem has the meaning for me. 17 Mei 2010

words, where are you?

Kata-kata,
Dimana daku bisa temukanmu?
Kau bersembunyi dimana?
Di balik pohon-pohon yang menjulang tinggikah?
Atau di balik batu karang hitam yang besar?

Kata-kata,
Sungguh daku sulit tuk temukanmu..
Kau bersembunyi dimana?
Di bawah bantal yang selama ini daku pakai tidurkah?
Atau di bawah karpet yang selama ini daku pakai santai ketika menonton televisi

Kata-kata,
Tunjukkan dirimu..
Jangan kau selalu bersembunyi…
Membuat daku pusing tujuh keliling
Mencarimu..

Ayo..
Keluarlah..
Biarkan dirimu nampak dihadapanku.

menunggu langit tersenyum

mengapa langit masih belum saja mau tersenyum kepadaku?
padahal aku sudah menampung hujan yang turun mengguyur bumi
ke dalam tabung-tabung kristal ini..
mengapa pelangi masih belum juga mau memamerkan warnanya?

langit mendung selalu..
mendung..
hujan terus mengguyur bumi tiada henti
dan aku masih berteduh di bawah payung hitamku
sambil terus menampung hujan ke dalam tabung-tabung kristal ini.

sementara menanti..
terus..
dan menanti..
pelangi
dan langit tersenyum kepadaku..

Tapi,
sampai kapan?
sampai tabung-tabung kristal ini retak..
lalu semua air hujan yang telah kutampung
merembes keluar dari tabung-tabung ini..

lelah aku..
tenagaku sudah habis terbuang
mataku sudah lelah menatap langit
kepalaku sudah pegal menengadah ke atas terus..

menanti..
terus..
dan terus menanti..
pelangi
dan langit tersenyum kepadaku..

namun aku yakin..
bahwa pelangi akan nampak
dan langit akan tersenyum kepadaku..

sayap cinta

aku memiliki sayap..

aku bahagia memiliki sayap..
namun jika sayap yang kumiliki berwarna putih dan berbulu sehalus sutra.
aku bahagia memiliki sayap..
namun jika sayap yang kumiliki tidak melukai tubuhku sewaktu aku terbang.

tapi mengapa..
sayap yang kumiliki saat ini bukanlah yang aku harapkan.
sayapku ini berwarna hitam.
ada duri-duri.
duri-duri yang menancap pada sayapku ini..

seseorang yang disana!
jawablah pertanyaanku.
mengapa?.
mengapa aku memiliki sayap seperti ini?
apakah aku memang pantasnya memiliki sayap yang jenis ini?

seseorang yang disana!
dapatkah kamu merasakan
betapa duri-duri ini melukai tubuhku ketika aku terbang menujumu?

iya, begitulah
inilah sayap yang kumiliki saat ini..
sayap yang membawa penderitaan
bukan kebahagiaan..
berfungsi untuk terbang
namun terbang dengan terluka-luka..

hoh! Inilah!
inilah sayapku..
inilah sayap cintaku.
(saat ini).

goa.. goa

angin menerbangkanku..
jauh..
jauh..
hingga masuk ke dalam goa.

goa yang kuberi nama: goa nista.
goa gelap dan pengap..
penuh debu.

semakin tersesat aku masuk ke dalam.
berusaha mencari jalan keluar.
namun, begitu sulit.
bahkan untuk menemukan ventilasi udara pun, sulit.

tertatih-tatih aku..
berdarah..
terluka..
sendirian di dalam goa yang pengap..
bau..
banyak sampah busuk yang dikerubungi lalat-lalat.

dan..
aku bertanya,

Tuhan, bagaimana cara aku bisa keluar dari sini?

who am I?

siapa aku?
aku tuh siapa?

pantaskah aku berjalan dengan kepala menengadah ke atas?
atau..
berbicara dengan suara lantang sampai menembus langit, di hadapan mereka?

sekiranya, aku bagaikan setitik debu yang jika dilihat dari atas sana.
setitik debu yang dengan mudah ditiup angin.
setitik debu..
kotor..

di mata-Nya, mungkin aku ini bau dan busuk..
atau bahkan mungkin lebih busuk dari sampah!

maka, masih pantaskah hati ini meninggi??

for you

di sini -- di ruangan ini;
ada dinding pemisah antara aku dan kamu.
tanpa kamu ketahui, tanpa kamu sadari,
diam-diam kulubangi dinding ini.
kubuat lubang kecil.
lubang kecil untuk mengintip: mu..

kamu tak'kan pernah menyadari lubang kecil yang aku buat ini
karena kamu terlalu sibuk..

kamu terlalu sibuk dengan duniamu.
kamu terlalu sibuk dengan alam pikiranmu.
kamu terlalu sibuk dengan imajinasi-imajinasimu.
dan kamu terlalu sibuk dengan buku harianmu.
buku harian yang kamu isi penuh dengan sayatan pisau.

kenapa kamu tak buang saja buku harianmu itu?
lalu membeli buku harian baru yang bisa kamu isi dengan tulisan rapih.

rasanya ingin sekali kuledakkan bom
membuat dinding pemisah ini hancur
agar
kamu bisa melihat; aku di sini.

aku di sini
aku di sini
aku di sini

aku ingin mengisi hari-harimu yang kalap.
aku ingin memberi topangan padamu saat kamu lelah.
memberi senyum saat kamu jengah.

jadi kapan kamu tersadar
tinggalkan semua kenanganmu yang telah membusuk??


*dunia belum berakhir.. kamu masih bisa melihat cahaya mentari di pagi hari..

you're not alone.. I'm always here for you;
although you wouldn't notice me. T.T

stop playing

hentikan!
hentikan permainan ini!

aku tak bisa menghentikannya..
sudah berkali-kali aku menyetopnya.
tapi ia tak mau berhenti..
ia terus berputar
seiring waktu terus berjalan.

kapan?
kapan permainan ini akan berakhir?
permainan dengan perasaanku sendiri..
aku tak ingin terus menerus diterjang oleh perasaanku sendiri..
aku tak ingin terus menerus dikendali oleh hantu imaginasiku..

sampai kapan?
sampai kapan aku terus bermain bersama bayang-bayangmu
sampai kapan aku terus bermain dengan mimpiku
sampai kapan aku terus bersajak tentang dirimu

sampai cermin yang ku pegang ini retak?
atau..
sampai gelas yang ku pegang ini terjatuh?
hancurlah berkeping-keping..

uh..
aku sudah jenuh..
aku tak ingin terus bermain dalam alam kosong
aku tak ingin bermain dengan mimpi
aku ingin sadar
tersadarkan..
dari buaian mimpi-mimpi indahku..

hanya itu saja.

kaca mata

Gunakan kaca matamu untuk melihat pohon-pohon yang gundul
Gunakan kaca matamu untuk melihat serakan sampah-sampah di jalan
Gunakan..
Gunakan kaca matamu untuk melihat orang menangis
Gunakan kaca matamu untuk melihat orang tertawa.
Tidakkah berfikir bahwa alam bertanya..
Dimana kamu?
Tanpa kaca mata, kamu tidak bisa melihat semuanya
Kamu telah dibutakan oleh gelapmu.
Alam mencarimu.
Bumi peduli padamu.
Sampai kapan kamu akan terus dibutakan oleh gelapmu
Atau diitulikan oleh bising yang ada di telingamu
Atau carut marut yang ada dipikiranmu
Hingga otakmu menjadi kusut..

daging busuk

Daging lama yang kusimpan dalam lemari
Bersama makanan lain
Telah membusuk.
Makanan yang lain pun ikut membusuk.
Ku keluarkan seluruh isi dalam lemari.
Kuhitung…
1
2
3
4
5
Hampir semua makanan itu membusuk
Mengeluarkan bau..
Bau yang mencekik hidung!
Namun kulihat,
ada satu yang belum membusuk.
Masih segar!
Masih bisa dimakan.
Sesaat kuberfikir..

Akankah ku memakannya atau..
Menyimpannya lagi hingga menjadi busuk??

@padalarang, April 2010

ke le la war

kelelawar hitam datang.
bukan hanya tengah malam.
pagipun ada.
sungguh mengganggu..
hati serasa melayang

ku tangkap ia.
ku patahkan sayapnya.
ku cabik-cabik bulu-bulunya.
ku cekik lehernya.
Biarkan ia menjerit..
Menjerit pilu..

ku bawa bangkainya.
ku lempar ke jurang..
biarkan ia terhampar
bersama ribuan kerikil di sana..

Biarkan ia hancur..
Hancur.. berkeping-keping
Hanyut terbawa angin.
Dan tak kan ada;
hati yang melayang.

Karena ia telah mati.

makhluk berkepala 2

Lihatlah makhluk berkepala dua itu.
Pergi kesana-kemari.
Satu jam ia bersamamu
Satu jam kemudian ia pergi meninggalkanmu
Menuju mereka.

Ia tenggelamkan darah ketika bersamamu
Ia lukai dirinya sendiri ketika di depan mereka
Sampai tercium bau darahnya.

Ia menangis di depanmu
Ia tertawa di depan mereka..

Tahukah kamu makhluk berkepala dua itu?

Jangan menyalakan api bersamanya.
Karena kamu akan terbakar bersama api, bersamanya.
Jangan jahit-menjahit bersamanya
Karena kamu akan terluka, tertusuk jarum, bersamanya.

a life

Kenapa hidup selalu dirundung duka?
Tiba-tiba ku teringat masa-masa silam;
Dimana saat tawa belum membeku.
Dan putih belum menghitam.
Kenapa hidup selalu dirundung pilu?

dan Kini..
Aku berada dalam keramaiaan
Namun aku seakan terkunci dalam ruang gelap dan hampa.
Tidak pantaskah aku mendapatkan mutiara-mutiara berkilau?
Atau mungkin memang sudah nasibku, takdirku?
Dosa apa aku?
Andai waktu izinkan ku kembali.
Aku ingin menyiapkan:
kayu-kayu untuk membangun istana masa depanku (masa ini)

tapi sayang,
waktu sudah tergulung.

loving fire

Aku jatuh cinta padamu - api.
pada lilin yang kunyalakan dalam gelap.
Seakan berahi muncul ingin menyentuhmu.
Namun,
tersadari aku tak kan bisa.
Untuk merasakan hangatmu saja, aku tak kan mampu.
Hanya bisa melihatmu.
Itu pun mellihatmu dari jarak 3 m?

Api, aku bahagia walau hanya bisa melihat cahaya merahmu.
cahaya merah yang menyala indah.
Aku tak ingin nyalamu padam, api.
Cukup..
Tak apalah
Bahagia sajalah
walau hanya mellihat cahayamu
dari jarak 3 m.

*kasihan sekali T.T

@kosan April 2010

kertas-kertas hebat

Kertas-kertas yang hebat, sungguh.
Tak menyangka, kau bisa memutuskan tali yang begitu kuat sejak ter-dari dulu..
Sunggu tak menyangka
Dampak kehadiranmu begitu kuat menekan seluruh yang ada di bumi.

Semua ingin memilikimu..
Apapun segala upaya dilakukan untuk mendapatkanmu.
termasuk dengan jalan yang hina dina?

Mulut menganga karenamu
Mata melotot karenamu
Darah pun bisa tumpah karenamu..

Kenapa kau tak pergi saja
Mental saja kau dari bumi ini.

Jangan mendekat! kertas
Kau berbahaya! kertas
Walau hanya selembar- apalagi berlembar-lembar.
Sebegitu hebatkah kekuatanmu hingga bisa menjungkirbalikan ranah ini?

ntahlah!

hai pikiran!
mengapa..
selalu tenggelam oleh lumpur masa lalu.
hai jiwa!
mengapa..
tak kan kah kau nyalakan lilin untukku hari ini?

apa kabar dengan hari ini?
kenapa kau selalu membawaku menengok pada musim kenangan?

lihatlah!
matahari belum tenggelam
sinarnya masih ada
burung-burungpun masih berkicau

tidakkah kau lihat itu?

lantas mengapa kau terus menyodorkanku
pada bangkai busuk itu?

padahal itu sudah ku kubur dalam - teramat dalam.
tapi kenapa kau terus menggali dan menggalinya
hingga terlihat: lalat-lalat yang mengerubunginya
dan tercium baunya.

hueks!
aku ingin muntah!
tidak bosankah kau?
kau ingin membuatku muntah terus?

mengingatNya

kenapa?
kenapa selalu
aku mengingat-Nya disaat langit mendung
dan saat wajah berlumuran debu.

dan dimana aku ketika langit cerah?.
burung-burung bersiul.
dan pelangi memamerkan warnanya
dimana aku?

teringatkah aku pada-Nya?
atau..
lupa?
atau pura-pura lupa?

lantas dimana aku?
pergikah aku kehutan
menyesatkan diri?
atau pergi ke pantai
berenang bersama hiu?

a poem

it suddenly comes to my mind.
unsupposed..
unintended..
flowing just at the moment
it's like the water flowing in the river, which sometimes is clear, sometimes is cloudy
but it's filtered out by gravel stone.

when my fingers dance on the tic machine or my pen wiggling on the white paper
that's what I'm feelling of
not I'm thinking of

it doesn't matter

say, if you are too young for me..
say, if you are too old for me..
to love someone, it doesn't look at the age

and so, permit me to love you

feeling hahhhaha

your shadow comes into my mind.
it's like a star without shine.
when you are speaking to me,
mmm..
your voice as good as your face!

don't go away..
don't go away from me..
I just wanna see you
it makes me better, however, I cannot be with you.

the wrong train

kereta.
kereta panjang hitam pekat
masih berdiam di atas rel
menanti para penumpang menaiki.

di atas; langit masih gelap.
hujan turun tiada henti
ribuan kali petir menjerit.

kereta masih menanti.
namun..
tak seorangpun menaiki.
kecuali,
aku..
disini
menaiki kereta itu.

jzjzjzj..
begitulah mulai bersuara.
mulai berjalan
mengikuti arus rel.

aku.
disini
sendiri
dalam kereta..
terbawa..

langit masih gelap.
kereta membawa jauh.
sesat..
sesat..
menyesal aku..

akankah ku dapat kembali?

I love my mom

sesosok wanita
yang begitu tulus..
di sana.
jauh..
namun dekat
di sini.

dialah cahaya dalam hidupku
yang menerangi hari-hariku.

memberikan kasihnya disaat dekat.
memberikan doa selalu yang tak terputus-putus
dikala jauh maupun dekat.

kasihnya tulus..
penuh rasa sabar.
dialah sebagai pelipur lara
obat penawar luka.

dialah pemberi semangat hidupku
seperti api yang menyala-nyala.

mendorongku disaat aku rapuh
membuatku kembali tersenyum disaat aku duka.

kasihnya sepanjang masa
dan tak'kan pernah tergantikan.


I love you mam..
thx for everything you've given to me.

hanya ini

dimanapun aku berada..
di sinilah..

kutemukan..
kata-kata yang mengalir di dalam setiap aliran darahku
terbuang bersama hembusan nafasku..
bersarang di otak'ku
mengakar di hatiku..

hidup bersama jiwaku.

ini memang hanyalah kata-kata sederhana.
dan ini pun tak seindah para penyair ternama.

namun hanya ini yang bisa kupersembahkan
untukmu dan untuknya
untuk kalian dan untuk mereka.

bunga biasa

aku memang tak secantik bunga mawar
aku memang tak seharum bunga melati,
lavender
atau
lili.

aku memang tak secerah bunga matahari..
dan aku hanyalah bunga biasa
yang tidak bisa memberikan keindahan pada kebunmu
yang tidak bisa memberikan kesempurnaan pada tamanmu

tapi tolong.
tolong.. jangan perlakukan aku berbeda dengan bunga-bunga lainnya
aku ini juga sama
sama-sama bunga..

tolong.. jangan perlakukan aku berbeda..
aku juga butuh dirawat..
disiram air..
diberi pupuk..
agar akar-akarku bisa tumbuh dengan kuat


aku tak ingin menjadi bunga yang layu dan tak berdaya.

angsa

seekor angsa berenang di atas air biru
menerjang setiap derasnya air yang mengalir
ada kumbang yang merayap pada bunga
menghisap sari bunga.

angsa mendekat tuk melihat sang kumbang
walau hanya berani mengintip dari semak-semak belukar
namun kumbang tetap asyik dengan dunianya
menghisap sari bunga.

tak mungkin..
tak mungkin..
malang mungkin.
aku hanyalah seekor angsa berbulu putih
putih pucat!

hujan turun..
rintik..rintik..
semakin lama - deras.
bersama petir menggelegar

angsapun beranjak dari tempat itu.

penjahat hati

kamu adalah penjahat..

penjahat yang merusak dinding-dinding ruanganku..
penjahat yang membuat aku cemas setiap waktu..
yang membuat waktuku tersita
bahkan setiap aku sedang dilanda kesibukan..

kamu adalah penjahat..

penjahat yang selalu masuk dalam mimpiku
penjahat yang mengganggu pikiranku..
yang membuat hari-hariku serba salah
bahkan setiap aku sedang menjalani aktivitas..

kamu adalah penjahat..

penjahat hatiku.

lukisan

lihat!
lihatlah lukisan ini!
lukisan apa ini??
tidak jelas

lihat!
lihatlah lukisan ini!
acak-acakkan..
kacau ga karuan

lihatlah polesan warna-warnanya
pucat!

tak ada keindahan sama sekali pada lukisan ini
ini bukanlah seni!

andai aku boleh mengganti
ingin ku polesnya dengan warna-warna cerah..
warna-warni seperti pelangi..

rumah kedua (2)

rumah kedua..
di sinilah aku mencari cahaya dalam gelap

dalam gelap aku berjalan
mencari dan mencari
setitik cahaya pada setiap lorong yang aku lewati.

rumah kedua..
di sinilah telah aku temukan cahaya itu
aku bisa melihat sinarnya

suasana cemas akan padamnya cahaya itu bergejolak dalam pikiranku
baru saja kudapatkan mutiara-mutiara cantik yang kugenggam erat dalam tanganku dengan jari-jari manisku
namun akankah semuanya lepas begitu??

just being silent

sekali lagi..
hening..
diam seribu bahasa..
tak ada kata yang terangkai dari bibir manisku
tak ada gerak bebas seperti kupu-kupu

bersama hembusan angin pagi..
menikmati keindahan dari balik awan
sambil berkaca pada cermin mimpi

khayalku bukan khayalmu..
mimpiku bukan mimpimu..

cermin ini berdebu
aku tak bisa melihat bayanganku dengan jelas
tersamarkan oleh noda-noda pada cermin mimpi

tak ada keinginan untuk mendapatkan cermin yang bening
tak pula cermin yang retak

aku hanya ingin..
bercermin bersamamu

itu saja.

the world

dunia..
inilah dunia..

kala aku berdiri
disaat yang lain duduk
kala aku duduk
disaat yang lain terbang

kala aku terhampar
dipasir putih
menunggu seribu pelangi bersamaku

usai..
mungkinkah harapan ini akan usai??

mungkinkah mimpi ini menjadi kenyataan??

atau mungkinkah pula akan berakhir perih..

hampa

dingin..
dalam ruang hampa

senyap..
beku..
gelap..
kosong

terpaku bersama dinding-dinding tak bersua..
ditemani buku-buku tak terbaca..

kosong
hitam di dalam putih.
putih di dalam hitam.

kenapa tak kuledakan saja bom ini?

rumah kedua (!)

rumah kedua..
di sinilah aku mencari harapan dan mimpi-mimpi indahku selama ini dalam gelap..
aku berjalan perlahan-lahan dalam gelap
hanya ditemani sebuah lilin dengan cahaya yang hampir redup..

rumah kedua..
di sinilah aku telah mendapatkan harapan dan mimpi-mimpi indahku
selama aku tertidur dalam desah
cahaya lilin itu mulai bersinar..

aku bisa melihat sinarnya itu..
aku bisa melihat cahayanya itu..

namun suana cemas takut akan padamnya cahaya itu

baru saja kudapatkan mutiara-mutiara cantik dan ku genggam erat dalam tanganku dengan jari-jari manisku..
namun akankah semua itu lepas begitu??

when loving him

bumi dan langit tak kan pernah bisa bersatu
matahari dan bulan tak kan pernah bisa menyatu
kamu dan aku pun tak kan pernah..
tak kan pernah menjadi satu..

karena kita berbeda..
aku dan kamu berbeda jauh..
jauh sekali..

meyesal..
sungguh menyesal aku mengenalmu..
sungguh menderita aku menyukaimu..
andaikan waktu bisa terputar ulang
aku ga akan pernah membiarkan panah ini menancap padamu..

dan sekarang hanya ada mimpi2 indah namun kosong yang tak'kan jadi kenyataan
hanya ada angan-angan
dan bayangan-bayanganmu yang ga jelas mengganggu alam sadarku..
hidupku tak lagi normal karena rasa ini

rasa yang kupendam
rasaku padamu..

aku ingin rasa ini hilang
hilang..
aku ingin hidupku kembali normal..

pengagum rahasia

Tahukah kau, bahwa aku disini..
Tahukah kau, bahwa ada sesuatu yang aku tutupi dihatiku..
Tahukah kau, mata ini menujumu

Tak ada rangkaian kata yang dapat ku’ucap
Gerakku pun tak bisa kau baca..
Namun ada sesak dalam hatiku
Ada perih dalam batinku

Namun apalah daya..
Aku tak bisa berbuat apa..
Hanya bisa menutupi
Dan tak’kan pernah terangkai menjadi kata..

Tertutup oleh awan yang gelap..

remind them yuk!

Kita tahu itu salah ..
Tapi kita hanya diam membisu

Kita tahu itu salah ..
Tapi kita hanya angkat bahu ..

pura-pura tidak tahu ..

Apakah kita akan terus mewarnai dunia ini dengan kegelapan??
Ataukah kita ingin meneranginya dengan cahaya yang terang menderang??

apakah kita ingin menggambar sebuah bunga bangkai??
ataukah kita ingin melukis pelangi yang indah dengan warna-warninya??

when love comes

aku pusing dan demam..
bukan karena hujan
ataupun hembusan angin malam

aku terluka dan memar..
bukan karena goresan pisau
ataupun duri dalam semak2 belukar

rasa ini,
keadaan ini,
semua ini..
tumbuh hanya karena satu kata
it's just a simple word but there is a strong meaning

it is a "love"

a feeling

Kau menatap
Ku terdiam, membisu
Tanpa kata
Tanpa ucap

Kau mendekat
Ku membeku
Tak berdaya
Tak bergerak

Bicara..
Hatiku yang bicara
Batinku yang berbisik
Antara ruang dan waktu
Pesonamu..
Membuat aku mati rasa..

kau hanyalah cahaya yang redup
Dan tak kan pernah bersinar..
Tak kan pernah..

a life

today, i'm still here..
looking for anyone to stay beside me..
today, i'm still here
no changing..

years to years i go through without changing
nobody can help except i myself
thousands and thousands of tears I had shed


I just miss the good memories when the flowers are in growth phase.
i just can pray to God ..
when do i get the happiness in my life?

i'm hopeless
my life is just meant nothing..

pelangi lenyap

ada pelangi yang indah melukis dunia.
warna-warni yang terang menderang setelah hujan turun membasahi bumi
kini semua itu hilang.
pergi bagai ditelan bumi.

hujan kembali turun mengguyur dunia.
menjadi lautan
kemudian samudra biru.

aku duduk terhampar di pasir putih.
menatap kelenyapan sang pelangi itu.
tak seorang pun tau kemana pelangi itu pergi
menghilang tak meninggalkan jejak.

sungguh.
sungguh.
bukan itu yang ku mau.
ku hanya.
ingin.
sekedar.
sekedar melihat warnanya saja.

hanya itu.
hanya itu yang kumau

menanti pagi

malam di atas balkon
cuaca dingin dan gelap
semilir angin membisik pada telinga
menampar lembut wajahku

di atas balkon,
di sini aku berdiri
memandang gelap sendiri
sepi dan sunyi tak ada suara sepeser pun

di sini aku sendiri
menanti pagi
hanya ditemani cahaya rembulan
berharap akan datangnya pagi..

mawar..

mawar merah indah merekah
menancap tegak
di samudera hijau

menari-nari bersama bunga-bunga cantik lainnya

tersesat dalam gelap
terluka...
tertusuk duri sendiri

satu persatu lembaran jatuh
jatuh...
jatuh mencium tanah

mawar tak lagi sempurna
pun raja siang tak dapat menolong


tak lama...
jatuh...
jatuh...
tak meninggalkan jejak.

waktu yg terbatas

jarum jam menunjuk tajam ke wajahku
seolah-olah menyalahkanku
aku terpaku kaku
sorot mataku pudar

tersimpan diary dalam waktu
waktu,
berlari...
berlari...
dan berlari..
namun ku masih di sini

tak naik tangga..
tak turun tanga..
di tempat.

ku berfikir
mengahanyutkanku pada sebuah sungai
menimpa batu-batu terjal
terpeleset ke jurang
akankah dapat kembali??

best friend forever

seorang yang begitu tulus di sini bersama
namun di sana..

dia itu cahaya yang menyinari hari2 yang duka
mengisi lembaran demi lembaran penuh cemerlang..
dia juga air yang menyejukkan

dia bukanlah rumput liar
namun dia adalah bunga yang indah

sesaat ku berfikir
siapa aku?
siapa kamu?
di sini kita...
kita hanyalah kita

kamu di sana
aku di sini
namun kita satu

kita adalah sahabat

pohon rasa

pohon itu tumbuh ketika musim hujan
dengan berliter-liter air segar; masuk ke dalam tanah, menyuburkan akar-akar yang terdalam.

pohon itu tumbuh begitu kuat, begitu kokoh -- dengan batang yang berdiri tegak menjulang tinggi ke langit.
daun-daun segar yang hijau; begitu sedap dipandang mata

namun,
ketika musim kemarau tiba
pohon itu seakan mati -- kaku.
ranting-rantingnya kering -- patah.
pun jamur-jamur tumbuh di sekelilingnya.
ada duri-duri pula menancap batang pohon itu

sesaat,
ku berfikir,
pohon itu sudah tak layak tumbuh!
kutebang saja pohon itu sampai habis ke akar-akarnya.

kini,
pohon itu sudah tiada.
sudah kutebang pohon itu.
tak kan ada pohon yang tumbuh
sebelum; aku menemukan pupuk yang baru dan tak beracun.