kau datang padaku
tanpa bisik; sedikitpun.
lalu,
begitu saja berlalu.
aku terpaku kaku
saat kau dekatiku; dalam nyata!
lalu,
begitu saja berlalu.
untuk sekian kali,
ku nyanyikan sajak
bersama burung-burung harapan.
lelap ku bermimpi,
lelah ku menunggu; jadi nyata!
sementara kau,
di sana!
tak peduli
tak mendengar;
nyanyian sajakku.
matamu tertutup oleh kain mimpimu sendiri.
telingamu tertulikan oleh bising harapanmu sendiri.
sementara aku,
di sini!
masih menyanyikan;
sajak untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar